Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan Desa (PMPD)

Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan Desa (PMPD) merupakan program pemberdayaan masyrakat dengan tujuan mengentasan kemiskinan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pertumbuhan melalui pembangunan infrastruktur dan usaha ekonomi dalam kerangka keterkaitan desa dan kota.
Tujuan ini dicapai melalui upaya-upaya:
  • Memberdayakan masyarakat desa dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola kegiatan pembangunan desanya, serta meningkatkan kapasitas aparat pemerintah dalam memfasilitasi pembangunan pedesaan
  • Mendukung kegiatan investasi lokal serta meningkatkan keterkaitan pedesaan-perkotaan dengan membangun sarana dan prasarana pedesaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan produktivitas usaha skala kecil dan mikro.
Program ini dilaksanakan di 6 provinsi yaitu di Propinsi Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.
Program ini telah dilaksanakan dan berakhir pada 30 Juni 2007 yang lalu, namun evaluasi terhadap program ini tetap harus dilakukan untuk menjadai masukan bagi program yang akan dilaksanakan mendatang.
Evaluasi yang akan dilakukan menggunakan pendekatan semu dengan teknik penjabaran tabel dengan membandingkan konsep dan hasil yang dicapai. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi adalah sebgai berikut :
  1. Pencapaian Hasil
  2. Pemilihan lokasi dan sasaran
  3. Efektifitas Aliran Dana
  4. Review taknik prasarana
  5. Kepuasan
  6. Keberlanjutan program
Berikut adalah tabel mengenai hasil penilaian konsep program terhadap hasil pencapaian program.
 
Kriteria
Konsep
Capaian Hasil
Pencapaian Hasil
Mengurangi masyarakat miskin, dan meningkatkan akses masyarakat miskin dan yang mendekati miskin, kepada infrastruktur dasar di wilayah perdesaan.
Capaian tujuan diperuntukkan bagi masyarakat luas di desa tersebut. 2 (dua) sasaran yang secara spesifik tercapai adalah ketersedian prasarana dasar di desa dibanding sebelum proyek dan adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa.
Pemilihan lokasi
·      Daerah yang terkena dampak krisis paling parah
·      Jumlah penduduk (keluarga) miskin cukup besar  
·      Tidak sedang menjadi lokasi program sejenis dari lembaga yang lain (PPK, P2KP, dll)
·   Daerah yang terkena dampak krisis ekonomi dan ada daerah/ desa lain yang lebih miskin yang lebih sesuai sebagai lokasi prograam
·   Desa lokasi sudah mendapatkan program lain sejenis
·   Daerah lokasi program relatif cukup berkembang
Sasaran Penerima Program
·      Tidak menyebut secara spesifik kriteria warga masyarakat yang menjadi penerima manfaat.
·      Memberi batasan penduduk miskin dan kaum perempuan sebagai penerima manfaat program
·   Penerima program sebagian besar adalah masyarakat umum
·   Masyarakat miskin terlibat sebagai tenaga kerja
·   Kaum perempuan cukup berperan dalam proses pelaksanaan program simpan pinjam
Aliran Dana
   Penentuan satuan biaya menggunakan ketentuan daerah yang berlaku
   Efektivitas biaya diukur dari biaya yang dikeluarkan dan manfaat dan dampak proyek yang dihasilkan.
   Menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan proyek, baik melalui kelompok masyarakat ataupun melalui kontraktor penyaluran dana juga diarahkan dalam bentuk pengembangan lembaga simpan pinjam (LSPBM)
   Pengawasan proyek dilakukan oleh Badan Pengawasan Daerah (Bawasda), komponen masyarakat
   Audit independen dilakukan oleh BPKP dan dilakukan BPK (secara random).
   Fasilitator membantu dalam perencanaan proyek pembangunan infrastruktur dan menyusun rancangan anggaran biaya
   Pembangunan yang dilaksanakan masyarakat pada umumnya mempunyai cost effective yang tinggi,
   Volume output yang lebih besar dari rencana semula dibanding dengan jenis pelaksanaan yang bersifat kontraktual kepada pihak ketiga,
   dana telah disalurkan dan telah digunakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
   pencairan dana melaluli kelompok masyarakat dapat memberikan dampak pada tambahan pendapatan kepada masyarakat miskin.
   Pengawasan internal proyek telah dilakukan Bawasda komponen masyarakat namun hasil pengawasan belum jelas proses tindaklanjutnya
Review taknik prasarana
Jalan, jembatan, air bersih, saluran irigasi, tambatan perahu, gudang penyimpanan dibuat berdasarkan standart SNI
  Mutu bahan yang digunakan masyarakat belum diperhatikan secara cermat.
  Dalam hal ketaatan terhadap volume dan waktu pekerjaan pada umumnya telah sesuai dengan ketentuan dalam bestek
  tidak adanya laporan yang rinci mengenai hal ini.
  Ketiadaan specifikasi yang ketat dan tidak selalu mengikuti ketentuan teknis yang ada (Dinas PU kabupaten)
Kepuasan
Kinerja berbagai pihak yang terkait mulai dari kinerja teknis, manajemen proyek, keuangan, dan organisasi masyarakat harus berjalan dengan baik
   Sebagian besar telah memenuhi kriteria teknis sesuai dengan jadwal waktu dan serapan anggaran, namun tingkat transparansi dan akuntabilitas masih sangat terbatas;
   Beberapa desa telah menerapkan efisiensi dan efektifitas penggunaaan anggaran dengan baik
   Informasi (sosialisasi) proyek belum dapat menjangkau masyarakat marjinal (buta huruf dan miskin)
   Sebagian kecil masyarakat desa telah menunjukan partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan
Keberlanjutan program
Menyajikan adanya tahap kegiatan operasi atau pemanfaatan dan pemeliharaan, baik sarana fisik infrastruktur maupun kegiatan lembaga simpan pinjam
Kebanyakan kelompok belum siap dalam melakukan kegiatan pemeliharaan secara sistematis dan berkelanjutan, terutama dalam hal menyiapkan mekanisme penyediaan dana dan pengorganisasian pengguna. Seringkali yang terjadi adalah pemeliharaan sarana secara ad-hoc, misalnya kerja gotong royong baik secara reguler maupun hanya ketika terjadi masalah. Akan tetapi kelompok LSPBM yang sudah dibentuk pada proyek PMPD umumnya cukup fungsional.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa program ini telah mencapai hasil yang diharapkan terutama dalam hal penyediaan prasarana dasar di desa. Namun keberlanjutan pemelihraan prasarna yang telah dibuat dinilai belum maksimal. Program ini juga belum mencapai tujuan utama yaitu mengurangi kemiskinan.
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlu adanya sosialisai program secara menyeluruh dan perlu membentuk kelembagaan dalam masyarakat dalam pelaksaaan program sehingga program yang dibuat dapat terus berkelanjutan sehingga tujuan utama yaitu untuk mengurangi kemiskinan dapat tercapai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

STRATEGI PEMBIAYAAN REVITALISASI REL KERETA SURABAYA

Kemacetan terjadi setiap hari di Surabaya. Pada dasarnya kemacetan yang terjadi di Surabaya diakibatkan oleh besarnya penggunaan kendaraan pribadi. Penggunaan kendaraan pribadi ini dipicu oleh kurangnya pelayanan transportasi publik. Oleh karena itu, untuk mengurangi kemacetan di Surabaya maka perlu dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi dengan meningkatkan pelayanan transportasi publik. Salah satu sarana transportasi publik tersebut adalah kereta api karena kereta api lebih cepat, hemat dan dapat menampung penumpang dalam jumlah yang besar.
Surabaya memiliki rel peninggalan kolonial yang jika dimanfaatkan dengan baik maka dapat mengurangi kemacetan di Surabaya. Rel kereta ini saat ini telah banyak yang tidak difungsikan dan banyak pula yang tertutup oleh aspal jalan. Oleh karena itu, revitalisasi rel kereta api dalam upaya penyediayaan prasaran transportasi publik yang memadai untuk mengurangi kemacetan perlu dilakukan.
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam revitalisasi rel kereta adalah masalah pebiayaan. Pembiayaan revitalisasi ini tentu saja tidak memerlukan dana yang sedikit. Dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi rel tentu tidak sedikit oleh karena itu maka perlu kerjasama antara pememrintah dan swasta agar masalah pembiayaan ini dapat diatasi karena pendanaan dari dana pemerintah masih dirasa belum dapat mencukupi.
Sarana transportasi yang merupakan rel kereta api ini adalah tools goods. Hal ini berati prasarana tersebut selain memiliki fungsi sebagai pememnuhan kebutuhan masyarakata akan sarana transportasi tapi juga dapat memberikan keuntungan dalam masa penggunaannya. Keuntungan dapat diambil dari biaya tarif kereta api yang melintas, semakin semakin baik dan cepat suatu moda transportasi maka semakin banyak pula peminat moda tersebut.
Bentuk kerjasama yang mungkin untuk dilakukan dapat berupa Pinjaman Luar Negri dari pihak swasta. Keuntungan dari sistem pembiayaan dengan pinjaman jangka penjang adalah suku bunga yang rendah. Jadi pememrintah dapat melakukan pinjaman jangka penjang untuk melaksanakan revitalisasi rel. Setelah revitalisasi selesai dan kereta api telah berjalan maka pememrintah dapat membayar pinjaman dari hasil tarif kereta api yang diperoleh.
Namun ada beberpa kekurangan dalam sistem pembiayaan ini yaitu pada proses pengembalian pinjaman dimungkinkan dapat menemui kendala khususnya pada pinjaman dari luar negri karena kurs rupiah masuh belum stabil sehingga dimungkinkan dapat terjadi pembengkakan pengembalian pinjaman. Namun tentu saja hal ini dapat diminimalisisr dengan cara mempercepat masa pengembalian pinjaman. Mempercepat masa pengembalian pinjaman dapat dilakukan dengan penyediaan dan pelayanan sarana transortasi yang memadai sehingga menarik minat masyarakat untuk menggunakan moda kereta api. Semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan kereta api maka dapat meningkatkan pendapatan sehingga masa pengembalian pinjaman dapat dilakukan lebih cepat.
Revitalisasi rel sebagai upaya mengurangi kemacetan perlu dilakukan. Malasah kurangya dana dapat diatasi dengan melakukan inovasi pembiayaan sehingga kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang memadai dapat terpenuhi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

REVITALISASI KOTA TUA

Sebagai kota terbesar di Indonesia, Surabaya terus mangalami pertumbuhan, perkembangan, dan yang pasti adalah perubahan. Perubahan besar terjadi pada kota ini.
Dulu jalan belum beraspal sekarang sudah mulus dengan aspal,,
Dulu taman kota tak terurus, sekarang banyak taman kota baru dan indah,,
Tapi yang perubahan yang menarik untuk disoroti adalah dulu belum banyak gedung bertingkat tapi sekarang amat sangat banyak sekali,,apalagi MALL. Mall ada di setiap sudut kota Surabaya. Ada lebih dari 20 Mall di Surabaya. Padahal idealnya untuk kota seperti Surabaya hanya memerlukan 6 mall.
Setiap tahunnya selalu saja ada pembangunan mall baru di Surabaya. Tapi pembangunan gedung betringkat ini sayangnya tidak diikuti dengan pengelolaan kawasan bersejarah dengan baik.
Salah satu kawasan bersejarah tersebut adalah kawasan kota tua Surabaya. Memang, saat ini kawasan kota tua telah banyak yang telah dialihfungsikan menjadi kantor akan tetapi masih ada sebagian yang masih tidak terawat dan terlihat kumuh. Hal ini memang wajar karena sebagai wajah baru, tentu saja mall lebih menarik pengunjung daripada sebuah bangunan lama peninggalan sejarah.
Kemudian, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali nilai kawasan kota tua Surabaya dan mengurangi pembangunan mall?
Revitalisasi adalah upaya yang tepat dalam mengatasi hal ini.
Revitalisasai adalah konsep alternatif dalam memecahkan masalah perkotaan melalui penataan kembali dan pelestarian pemanfaatan lahan atau bangunan sebagai upaya untuk meningkatkan, mengembangkan dan mengendalikan potensi fisik, sosial-ekonomi, sosial cultural, dan lingkungan yang berdampak pada kualitas hidup lingkungan dan masyrakat sekitar.
Dengan revitaliasasi, kawasan kota tua dapat di hidupkan kembali sebagai kawasan pusat perbelanjaan sehingga dapat melestarikan kota tua Surabaya namun dengan memberi nilai lebih pada kota tua itu sendiri. Dengan konsep ini, maka pembangunan mall atau pusat perbelanjaan dapat ditekan. Konsep revitaliasasi juga dapat lebih mengoptimalkan penggunaan lahan kota karena seperti yang diketahui bahwa lahan kota semakin sempit. Selain itu, biaya pembangungan juga dapat ditekan karena tidak perlu membangun bangunan baru tetapi hanya memperbaiki bangunan lama.
Pengelolaan kota tua yang baik dengan merevitalisasinya menjadi kawasan pusat perbelanjaan dapat memberikan citra positif kepada dunia luar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS